REVIEW FILM : A STAR IS BORN

A Star Is Born merupakan remake ke-3 dari film orisinil dengan judul serupa yang dirilis pada tahun 1937 (Janet Geynor dan Fedrich March). Sebelumnya, film ini sudah pernah dibuat ulang pada tahun 1954 (Judy Garland dan James Mason) dan 1967 (Barbra Streisand dan Kris Kristofferson). Film yang bergenre romance ini bercerita tentang Jackson Maine (Bradley Cooper), seorang musisi Country yang bertemu dengan Ally (Lady Gaga), seorang pelayan dan penyanyi bar yang bertalenta.

Alkisah diceritakan Jack (Bradley Cooper) hidup dari panggung ke panggung demi menyalurkan bakat terpendamnya melantunkan nada-nada dan lirik-lirik yang diciptakannya. Sebagai seorang bintang, Jack memang selalu mampu memberikan yang terbaik kepada penggemarnya. Setiap pertunjukannya, selalu ramai ditonton oleh para penggemar.

Namun, pada satu sisi, Jack adalah sosok yang rapuh. Ia tidak pernah bisa berhenti dari kecanduan alkohol. Jerat yang tidak bisa dilepaskannya ketika ia masih punya kesempatan terbaik untuk berubah. Kakaknya Bobby ( Sam Elliott) pun tak mampu berbuat banyak. Sebagai sosok yang lebih dewasa, Bobby bahkan merasa ada yang hilang dari Jack.

Apalagi, bertambahnya usia, justru membuat Jack seperti semakin “lepas kendali”. Candunya dan cintanya kepada musik tidak pernah berhenti. Hanya saja, bukan gitar yang menjadi tandemnya dalam melepaskan hasrat. Ada hal yang lebih dari gitar, panggung dan penonton yang seharusnya bisa membuat Jack melepaskan hasratnya.

Namun, kedatangan Jack di sebuah bar mengubah segalanya. Ia melihat “masa depan”. Masa depan yang bisa menjadi harapannya dalam melantukan candu menjadi sebuah nada-nada yang penuh cinta dan semangat. Candu untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik lagi dari sekarang.

Masa depan itu bernama Ally (Lady Gaga). Seorang pegawai restoran yang menyalurkan bakatnya dengan bernyanyi di bar-bar. Ally yang tidak pernah menyelesaikan lagunya selalu ragu tentang kemampuannya sendiri. Ia hanya mengadu pada nada-nada yang ada di kepalanya. Tak pernah ia lakukan secara serius.

Film ini menggambarkan sebuah kisah cinta dengan latar gemerlap pertunjukkan. Alur kisahnya merupakan tribute pada kedua film sebelumnya, yaitu edisi 1954 dan 1976 yang digabung menjadi satu, sehingga tidak membuat sisi cerita yang baru, tidak orisinil dan memiliki inti yang sama. Klimaks yang terdapat pada film ini pun juga tetap familiar bagi penonton yang telah melihat remake film ini sebelumnya.

Kekuatan pada film ini terletak pada lagu dan penampilan dua bintang utamanya yaitu, Bradley Cooper dan Lady  Gaga yang bermain sungguh menawan dan memikat penonton. Chemistry dan karakter yang dimiliki oleh mereka berdua dalam memerankan sebuah “hubungan dua insan” memberikan stigma bahwa penonton merasa Ally tercipta untuk Gaga dan sebaliknya. Mereka mampu menciptakan pasangan yang saling melengkapi dan membuat penonton berempati. Adegan yang menggambarkan kisah cinta mereka berdua terbilang sukses sehingga menjadi kunci utama pada film ini.

Musik yang dimainkan pada film ini juga menjadi point penting, karena kita dapat mendengar kualitas suara Lady Gaga yang sudah terbukti bagus dan juga Bradley Cooper sukses menggambarkan persona sebagai penyanyi country penuh bakat. Ikatan mereka berdua lebih dipertegas melalui lirik-lirik lagu yang dibawakan dengan penuh chemistry.

Tidak dapat dipungkiri juga produksi Hollywood jarang mengecewakan perihal sinematografinya. Dalam film ini, sinematografi yang ditampilkan pun turut mendukung momen-momen dramatik dalam film. Terdapat beberapa pengambilan shot yang ada di atas panggung terlihat memukau dan elegan.

Walaupun tidak orisinil, beberapa konflik pada film ini kali ini lebih menjurus pada isu – isu terdekat pada masyarakat, sehingga lebih dekat dengan penonton.

Terlepas dari segala review, film ini termasuk menjadi jajaran film yang direkomendasikan di bioskop-bioskop Indonesia dan luar negeri serta mendapatkan kesan postif.  Sehingga, jangan lewatkan film ini, segeralah menonton!

 

AVIKOM FILM

AVIKOM FILM

Leave a Reply

Jl. Babarsari, Janti, Caturtunggal, Kec. Depok, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
089517891709

avikom.upnyk@gmail.com