“Jumbo” (2025): Lebih Dari Sekadar Animasi, tetapi Dedikasi yang Lahir dari Hati

Setelah Nussa (2021), Visinema Pictures kembali menghadirkan film animasi bertajuk Jumbo, yang digadang menjadi kebanggaan, serta tonggak sejarah bagi perkembangan animasi di Indonesia. Hasil kerja keras Ryan Adriandhy serta 400 lebih animator Indonesia selama 5 tahun tampaknya terbayarkan, terbukti film Jumbo telah mencapai lebih dari 3 juta penonton di hari ke-13 penayangan, serta menuai banyak respon positif dari masyarakat Indonesia. 

Film Jumbo berkisah tentang seorang anak laki-laki, bernama Don (Prince Poetiray & Den Bagus), yang sering diejek teman-temannya dengan sebutan “Jumbo” karena fisiknya yang besar. Kemanapun Don pergi, ia selalu membawa buku dongeng hadiah dari orang tuanya yang telah meninggal. Kini, ia tinggal bersama neneknya, Oma (Ratna Riantiarno).

Konflik dimulai ketika Don ingin mementaskan buku dongengnya di lomba unjuk bakat. Akan tetapi, Atta (M. Adhiyat), teman yang suka mengganggunya, mencuri buku dongeng itu. Don berusaha merebutnya dengan dibantu kedua sahabatnya, Nurman (M. Yusuf Ozkan) dan Mae (Graciella Abigail). Di tengah usaha mereka, muncul Meri (Quinn Salman) sosok arwah yang meminta Don untuk menyelamatkan orang tuanya. Don pun dihadapkan pada dua pilihan, mengambil buku dongengnya dan ikut dalam lomba unjuk bakat atau membantu menyelamatkan orang tua Meri.

Film Jumbo mengangkat tema perundungan, persahabatan, dan perjuangan. Di sisi lain, terdapat pula tema tentang kehilangan, supranatural, superhero, bahkan sedikit isu politik. Menjadi film yang dapat diterima oleh semua umur, tampaknya merupakan visi yang cukup ambisius. Film berdurasi 1 jam 42 menit ini diawali dengan alur yang lambat. Dengan banyaknya tema yang diangkat, justru menjadikan paruh kedua film terasa “penuh”. 

Akan tetapi, tak dapat dipungkiri bahwa Ryan berhasil merajut film Jumbo dengan sangat rapi dan hati-hati. Masalah muncul dengan mulus sedikit demi sedikit. Setiap karakter memiliki latar belakang masalahnya masing-masing yang dikupas dengan baik oleh Ryan. Pesan moral yang diselipkan sepanjang film pun berhasil tersampaikan dengan kekuatan dialog khas Ryan Andriandhy.

Tak hanya itu, Jumbo tampil dengan visual yang memukau. Desain karakter dan lingkungan sekitar yang begitu detail, penggunaan warna-warna cerah, serta unsur fantasi yang magis, ditambah dengan scoring dan soundtrack yang mendukung sepanjang adegan menjadikan pengalaman menonton Jumbo menjadi semakin menyenangkan.

Melalui Jumbo, penonton akan diajak tersenyum dalam momen bahagia, tergelak dalam adegan lucu, menitikkan air mata di tengah sedih dan haru, hingga menahan napas dalam suasana yang menegangkan. 

Sangat terasa bahwa Jumbo dipenuhi oleh dedikasi Ryan Andriandhy dalam setiap aspeknya. Tak heran jika film ini begitu membekas dalam hati para penontonnya, karena nyatanya—meski tak sempurna—karya yang lahir dari hati, pada akhirnya akan sampai ke hati juga.

Lebih dari sekedar film animasi yang menghibur, Ryan membuktikan bahwa Jumbo mampu bersaing dengan film animasi lain di kancah internasional, sekaligus membuka peluang baru bagi perkembangan industri animasi di Tanah Air. 

Artikel ini ditulis oleh Aisha Hauna Amatullah. Email: aishahauna1111@gmail.com

AVIKOM FILM

AVIKOM FILM

Leave a Reply

Jl. Babarsari, Janti, Caturtunggal, Kec. Depok, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
08895726644

avikom.upnyk@gmail.com