Jogja-NETPAC Asian Film Festival atau yang biasa disingkat sebagai JAFF merupakan salah satu festival film Asia yang diselenggarakan di Indonesia berfokus kepada perkembangan sinema Asia. Festival ini tidak hanya berkontribusi dalam memperkenalkan sinema Asia kepada masyarakat luas di Indonesia, namun juga memberikan ruang kolaborasi bagi banyak sektor seperti seni, budaya, dan pariwisata. Pada tahun ini, JAFF ke-18 hadir dengan mengusung tema “Luminescence”.
JAFF 18 diselenggarakan pada tanggal 28 November – 2 Desember 2023 di Empire XXI Cinema Yogyakarta. Terdapat berbagai macam special program dan special event yang ditawarkan untuk membantu meriahkan festival ini seperti, Ping-pong Competition, Music Performance, Workshop Public Lecture, dan masih banyak lagi.
Pada kali ini saya mendapat kesempatan menjadi bagian dari JAFF 18 sebagai Volunteer di tim Screening sebagai Usher. Usher adalah perpanjangan tangan dari sebuah event atau festival, impresi awal audiens terhadap pagelaran event atau festival dinilai dari bagaimana mereka mendapat treatment dari panitia event. Sehingga usher perlu memahami bahwa posisi mereka sangat penting. Mereka merupakan orang yang menjadi jembatan antara penonton dengan event festival. Dalam pagelaran event festival film jaff, Usher diperlukan sebagai gatekeeper studio, yang diharuskan berada di studio untuk menyambut para penonton yang hadir untuk acara pemutaran film.
Jobdesk Usher adalah mengarahkan atau mengantarkan penonton masuk ke studio dengan nyaman, menyediakan informasi yang ditujukan kepada penonton terkait dengan pemutaran film selama festival, membuka pintu studio 15 menit sebelum pemutaran apabila tidak ada kendala dari tim teknis operator, atau 30 menit jika penonton sudah membludak, bertanggung jawab terhadap kesiapan pemutaran dan diskusi sesuai jadwal yang sudah ditetapkan, memastikan dan mengkondisikan studio pemutaran agar nyaman dan bebas dari gangguan selama pemutaran berlangsung, memastikan jadwal pemutaran film sesuai dengan schedule dan selalu koordinasi dengan Crowd Controller.
JAFF 18 berhasil meraih pencapaian luar biasa dengan menarik perhatian sebanyak 20.444 audiens, dengan jumlah 205 pemutaran film. Tak hanya itu, kami juga menerima 653 pengajuan film yang menggambarkan animo yang luar biasa dari komunitas perfilman. Sebanyak 391 tamu festival turut hadir, bersama dengan 81 sesi tanya jawab yang memberikan wawasan mendalam, serta 29 pembicaraan dan diskusi yang memperkaya pemahaman kami tentang seni perfilman.
Tidak hanya meraih perhatian publik, tetapi JAFF 18 juga sukses mendapatkan perhatian dari 32 media dan pers, yang secara positif membantu menyebarkan keindahan dan makna di balik setiap karya yang diputar. Selain itu, 60 anggota komunitas film turut ambil bagian dalam membangun hubungan yang erat dengan sesama pencinta film.
Kesuksesan ini tidak terwujud tanpa kontribusi luar biasa dari 122 staf festival yang bekerja keras, mendukung setiap aspek penyelenggaraan acara. Bersama-sama, kita menciptakan pengalaman festival yang luar biasa dan mendorong semangat kebersamaan dalam industri perfilman.
Artikel ini ditulis oleh Zidnaa Fahma Tsaqiila, zidnaa.tsaqiila@gmail.com